Banjir Tangsel, Penyebab dan Solusi

Oktober 25, 2017

Saatnya merubah paradigma mencari solusi banjir Tangsel


salah satu perumahan Tangsel yang terkena banjir
Indonesia sedang mengalami pancaroba dari kemarau ke musim hujan. Beberapa kota di Indonesia mengalami bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Tangerang Selatan (Tangsel), sebuah kota yang terletak di kota Tatar Pasundan, Banten menjadi salah satu daerah yang diterjang banjir. Banjir Tangsel menggenangi jalan dan rumah dengan ketinggian yang cukup variatif.­­­ Mulai dari 30 centimeter hingga 1,3 meter.

Beberapa lokasi titik banjir Tangsel, seperti di Jalan Raya Sumatera Ciputat, Jalan Kencana Loka BSD Serpong, Bintaro Sektor IX, Reni Jaya Pamulang, Perumahan Graha Hijau Ciputat Timur, Muncul-Kranggan Setu, Pondok Aren, Perumahan Bumi Pamulang Indah (BPI), dan wilayah lainnya.

Berikut beberapa penyebab banjir Tangsel:
1. Hujan deras
2. Aliran got tersumbat
3. Sistem drainase yang buruk
4. Kapasitas saluran air tidak memadai.

Sempitnya saluran air yang tak dapat menampung volume yang banyak membuat air meluber ke jalan. “Seharusnya ada pengerukan saluran air secara berkala untuk menjaga kedalaman parit agar air ga tumpah ke jalan,” saran Hidayat (20) warga Depok yang sedih melihat banjir di Tangsel.

Solusi mengatasi banjir perkotaan?

Pada daerah perkotaan umumnya pembangunan sangat berkembang maka semakin meningkat pula kawasan tertutup (kedap air) sehingga mengurangi daerah resapan yang mengakibatkan menurunnya volume resapan air ke dalam tanah. Di samping itu lahan terbuka di sekitar pemukiman/perumahan umumnya dalam keadaan padat akibat aktivitas manusia. Kondisi ini menyebabkan peningkatan jumlah air hujan terbuang sebagai air larian (run off) yang mengakibatkan terjadi genangan, sehingga pada musim hujan akan terjadi banjir.

Contoh penerapan lubang biopori.

Salah satu solusi yang paling banyak digunakan dalam mengatasi banjir di perkotaan adalah dengan mengalirkan air secepat mungkin ke laut, maka dibuatlah sodetan sungai agar bisa menampung lebih banyak debit air yang mengalir atau upaya perbaikan sistem drainease yang ada.

Namun yang seringkali dilupakan adalah bagaimana caranya agar air lebih cepat terserap bumi dan bukan dibuang secepat mungkin ke laut.

Iksan, seorang wartawan yang juga pegiat lingkungan hidup asal Kota Depok mengatakan bahwa tidak efektifnya solusi penanganan banjir di wilayah perkotaan selama ini karena memang selalu mencari cara bagaimana air secepat mungkin mengalir ke laut, bukannya bagaimana air secepat mungkin bisa diresap bumi.

"Mungkin ada baiknya kota-kota yang selalu menjadi langganan banjir seperti Jakarta, Bekasi dan Tangerang lebih gencar lagi mencoba teknologi biopori ditemukan oleh Ir. Kamir R Brata MS dosen ilmu tanah, air, dan konservasi lahan Fakultas Pertanian IPB," jelasnya.

Iksan menjelaskan, biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat aktifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Prinsip dari teknologi ini adalah menghindari air hujan mengalir ke daerah yang lebih rendah dan membiarkannya terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut.

Teknologi ini bisa diterapkan di kawasan perumahan yang 100% kedap air, di saluran air, di rumah-rumah yang memiliki lahan terbuka, bahkan disepanjang jalan-jalan utama kota.

"Selain itu, kawasan resapan berupa ruang terbuka hijau juga harus tetap dipertahankan keberadaannya dengan tidak dibetonisasi," pungkas Iksan.

Oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan dan pemerintah harus terus inovatif dalam menangani banjir. Redalah banjir tangsel.

86 komentar:

  1. Pemerintah seharusnya bisa menangani banjir di tangsel . Lama juga 10 th tidak ada perubahan atau gerakan dri pemerintah .

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya nih memang betul, ga ada perhatiannya juga dari pemda setempat ya.

      Hapus
  2. Harusnya masyarakat tidak harus terus mengandalkan pemerintah, tapi harus lebih menyadari akan sampah dan limbah yg diakbatkan oleh masyarakat sekitar tersebut dan peka lah terhadap lingkungan sekitar. Adakan kerja bakti untuk ering aliran got yg tersumbat dan buat tanah resapan pada daerah yg sering terjadi banjir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, kesadaaran masyarakat memang harus dibangun kembali.

      Hapus
  3. Kurang pasukan orennya (ppsu) kali disana jadi banyak sampah yang menyumbat,di Jakarta aja yang berjibun masih banjir

    BalasHapus
  4. Kalo respon pemerintah lama, sebaiknya para korban banjir bertindak. Cntoh mengumpulkan warga untuk memperbaiki saluran2 yg mampet, atau bisa juga sumbangsih dana, kalo di itung2 berapa nilai kerugian yg di alami korban sampe sekarang, mungkin kalo uang kerugianya di kumpul 10 tahun bisa buat memperbaiki keadaan. Bentuk komunitas peduli banjir di tangerang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. masukan yang bermanfaat untuk pemda tangerang nih!

      Hapus
  5. Seharusnya warga setempat memiliki rasa peduli terhadap lingkungan. Seperti yg ditulis salah satu penyebabnya yaitu sampah yg membuat aliran got tersumbat, jadi tidak perlu hanya bergantung pada pemerintah tetapi harus adanya kemauan masyarakan setempat terlebih dahulu untuk menanggulanginya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kewajiban masyarakat memang harus membersihkan lingkungan, salut deh sama tanggapan kamuuuu.

      Hapus
  6. wah parah bgt sih itu pemerintah daerahnya. masyarakatnya juga seharusnya sadar dengan lingkungan yang bersih" gitu

    BalasHapus
  7. Ya seharusnya kesadaran dari warganya, mungkin ini teguran kecil buat mereka agar lebih peduli dengan lingkungannya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah iya, alam sudah tak bersahabat dengan kita karena ulah kita2 juga yak, huhuhu

      Hapus
  8. Kawasan elit banyak yang kena juga ya. Sepertinya walaupun warga atau petugas kebersihan sudah bertindak tetap saja masih kena dampak, karena sistem drainase yang dari dulu kurang memadai akibatnya resapan air pun kurang maksimal. Ditambah lagi sempitnya saluran air yang selalu membuat air luber ke jalan ketika volume air meningkat. Jadi selain kesadaran warga dan giatnya petugas kebersihan disana, harus ada koordinasi yang baik juga antar tokoh masyarakat disana agar dapat dicapainya tindakan dari pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kawasan elite ga berarti kualiatas warganya elite juga, kadang masih ada yang tak peduli dengan lingkungannya. memang harus ada kerjasama pemerintah dan masyarakat.

      Hapus
  9. Kesadaran warga setempat pun seharusnya ada, seperti mengadakan kerja bakti di lingkungan setempat dan tidak membuang sampah sembarangan. Jadi tidak hanya mengandalkan pemerintah saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gotong royong warga emang harus banget untuk menghindari banjir

      Hapus
  10. Ironis, sudah sepuluh tahun terkena banjir! Seharusnya dari pengalaman ditahun pertama terkena banjir, pemerintah sudah memiliki rencana maupun tindakan agar ditahun berikutnya tidak terkena banjir lagi. Bukan hanya pemerintahnya saja yang harus turun tangan untuk mengatasi banjir tersebut, tapi dari kesadaran warga sendiri juga sangat penting. Karena butuh kerja sama yang baik antar pemerintah dan warganya untuk melawan banjir yang sudah berlangsung selama 10 tahun tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali. sepeti tak ada kapoknya ya warga sekitar dan pemdanya akan banjir hal tersebut. kalau sudah hujan terus banjir baru jor-joran membersihkan lingkungan. hari2 lainnya kemana saja ya, hmmm.

      Hapus
  11. Kerjasama pemerintah dan warga juga hrs menjadi peran utamanya. Meskipun g langsung teratasi mudah2an tiap taunnya bs terminimalisir

    BalasHapus
  12. warga daerah setempat adalah kunci utama biar banjir gak terulang tiap tahun,,pejabat daerah seperti ketua RT/RW dan lainnya lah yang menjadi penggeraknya,,banjir bisa ditanggulangi kalau :
    1. warga tidak buang sampah sembarangan
    2. adanya kegiatan seperti pembersihan saluran air rutin oleh warga di daerah masing masing
    3. pemerintah setempat membuatkan resapan air yang baik apabila dirasa saluran saluran air tidak layak
    4. pembuatan penampungan air di lahan kosong yang cukup luas
    itu semua dapat terwujud jika warga dan pemerintah bekerja sama dengan baik,,,,
    INSHA ALLAH GAK BANJIR LAGI,,,, 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. MANTAP. masukan ini sebanarnya warga dan pemerintah sudah pasti tahu, tapi kesadarannya yang mahal akan hal itu yaa. Tanggapan yang baik nih untuk menanggulangi banjir.

      Hapus
  13. Keadaan seperti ini seharusnya menjadi tanggungjawab masyarakat dan pemerintah dalam waktu yang bersamaan, bukan hanyab dibebankan pada salah satu pihak. Masyarakat sebagai pengguna lingkungan, seharusnya dapat menggalakan kegiatan-kegiatan rutin yang dapat berfungsi sebagai penanggulangan banjir, conto saja yaitu kerja bakti bersama yang dapat dilakukan rutin mingguan, selain untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi resiko banjir, hal ini juga dapat memepererat tali silahturahmi warga. Pemerintah sebagai pengayom masyarakt, seharusnya sudah mengerti akan hal ini apabila kejadiannya memang telah berulang, dan bisa menjadikan ini sebagai projek untuk koreksi ulang tata kota sehingga adanya banjir ini setidaknya dapat diturunkan intesitasnya, karena bagaimanapun juga, segala hal yang terjadi di lingkungan suatu wilayah akan menjadi tanggungjawab dari pemerintah setempat. Hal ini sangat diperlukan yaitu kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam rangka mengurangi atau bahkan menghilangkan kejadian banjir yang sering melanda wilayah ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pemerintah daerah tersebut memang harus turun tangan melihat keadaan wilahnya seperti apa ya. kerja bakti memang harus digalakan untuk mengurangi banjir. salut deh sama komentar Anda yang membangun!

      Hapus
  14. Jangan hanya mengandalkan pemerintah. Warga setempat juga harus punya kesadaran thd lingkungannya. Lakukan dari hal yg kecil misalnya tdk membuang sampah sembarangan dan rajin membersihkan selokan agar alirannya tdk tersumbat.

    BalasHapus
  15. Dua poin yang dititikberatkan dalam hal ini, antara lain:
    1. Kepekaan terhadap lingkungan sekitar
    2. Kesadaran dan kemauan untuk bertindak sebagaimana mestinya agar hal tsb dapat dicegah/diatasi

    BalasHapus
  16. Banjir seperti di Tangsel bukan masalah banjir biasa, tidak hanya warga setempat tetapi pemerintah wajib menitikberatkan fokus pada masalah ini.
    Selain banyaknya pembangunan rumah dan apartemen, letak secara geografis dan kepedulian masyarakat yang menjadi sebab selama ini sebaiknya langkah solutif yang dilakukan adalah membangun gorong-gorong di setiap jalan, gunanya selain menampung hujan, daya resap terhadap air hujan ataupun luapannya tidak akan lama untuk kemudian akan mengarah ke sungai. Selalu ada jalan untuk air mengalir ke dataran lebih rendah. Dan di setiap pembangunan bangunan baru wajib untuk ikut memberikan sedikit lahan bagian depannya agar dibangun gorong-gorong pada badan jalan. Sehingga jalanan memiliki daya rembes dan bangunan pun aman dari banjir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tanggapan yang sangat membangun. intinya memang kerjasama pemerintah dan warganya yaaa

      Hapus
  17. Menurut saya banjir datang karena ulah manusia itu sendiri yang menyebabkan banjir seperti membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan sampah-sampah menyumbat selokan-selokan yang ada dan membuat air menjadi meluap dimana-mana,menebang pohon secara masal yang mengakibatkan air tidak dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan hal ini sering sekali menyebabkan tanah longsor , atau juga dapat dikarenakan sistem drainase yang tidak sempurna di Tanggerang karena sampah yang menumpuk di pintu-pintu air. Maka dari itu warga sekitar memang sudah saatnya memperhatikan lingkungan sekitar seperti yang sudah terjadi bahkan dijakarta semenjak di bangun Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat seharusnya di Jakarta bisa sedikit mengatasi banjir jika proses yang dilakukan berjalan lancar. Dan sudah saatnya warga Tanggerang Selatan dan sekitarnya peduli dengan lingkungan kita sendiri dan membuatnya lebih baik.

    BalasHapus
  18. Sangat bermanfaat sist, Sukses terus yah , semangat bikin berita nya sist, kalo bisa bahasanya santay aja dong

    BalasHapus
  19. kLo diLiat dri pembangunannya, tangseL bLum sepadat kyak di jakarta..
    di jakarta susah mau cari tanah kosong, mau maen bola aja mesti sewa lapangan futsal, di tangsel msih banyak Lapangan dan tanah2 kosong!! (itu kLo mau berbicara tanah yg di biLang untk resapan air).
    intinya mah 1, pemprov stempat nya Lah yg hrs di pertanyakan pada kerja gk itu..
    Liat jakarta, meskipun bLum sempurna tpi dah jauh Lebih baik..
    coba taro ahok di pemerintahan kota sana!! keLar tuh banjir sma ahok!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya semoga pemda setempat dapat memperhatikan agak tak terjadi banjir lagi di tahun berikutnya yaaa.

      Hapus
  20. Harusnya warga mulai bisa menyadari kalo segala sesuatu harus dimulai dari dari sendiri jadi jangan tok hanya ngandelin pemerintah. Mulai sadar jangan buang sampah sembarangan dan mulai lebih mencintai lingkung

    BalasHapus
  21. Dapat dibilang juga banjir salah satu penyebab bentuk masyarakat yang tidak peduli akan lingkungan yang mereka tempati ,mungkin alangkah baiknya coba jangan selalu menyalahkan pemerintah ,koreksi dari diri masing" masyarakatnya .tunjukan rasa peduli kalian bisa dengan cara gotong royong ,selain meningkatkan silatuhrahmi antar masyarakat sekitar tapi juga sangat berperan penting untuk menunjukan aksi peduli nya terhadap lingkungan .Disini bukan waktunya saling nunjuk menyalahkan 1 sama lain tapi harus siapa dulu yg lebih cepat bergerak dalam mengatasi banjir tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. masukan yang positif nih. semuanya memang harus turut aktif ya.

      Hapus
  22. Jangan terlalu tertuju sama pemerintahnya, pemerintah juga pasti sedang berusaha untuk mengatasi banjir dll, liat dari kitanya dulu udah bener apa belom, udah tepat atau belum yang semestinya kita buang ditempatnya. Sampah itu faktor utamanya, seakan akan sistem saluran airnya kurang mencukupi atau lahannya sudah mulai habis untuk pembangunan, air bisa aja lancar asalkan bersih gada sampah yang tersumbat disetiap saluran, saluran pembuangan/ resapan air misalkan dibuat lebih banyak dan lebih besar sama aja boong kalo dari warganya masih susah diatur dan masih seenaknya buat sampah dimana mana, dan MAU PEMERINTAHNYA ITU AHOK ATAU SIAPA KEK ASAL WARGANYA UDAH BENER, BISA DIATUR, RAPIH, DAN DISIPLIN semua pasti bisa teratasi. Intinya kita sebagai warga jangan bisanya nuntut doang, nyalahin doang "wah pemerintahnya kurang nih atau sebagainya" pemerintah sama warganya juga sama sama saling bantu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap! semua harus kesadaran dari diri sendiri nih dan sebagai warga harus mencintai lingkungannya.

      Hapus
  23. Seharusnya jangan saling menyalahkan, mari intosfeksi diri, sadari kebersihan lingkungan agar tidak menyebabkan
    banjir karena anak dan cucu kita berhak menerima lingkungan yg aman dan nyaman dikemudian hari

    BalasHapus
  24. Sebenernya buat nanganin banjir dari diri kita sendiri dulu, dan harusnya kita sadar dari kesalahan kecil kita yang bikin banjir. Kalo ngandelin pemerintah kayanya kurang efektif toh yang masalah besar aja mereka pada diem apa lagi sekedar banjir. Emang mestinya kita yang gerak juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. warga juga harus turut serta nih bersihkan lingkungan.

      Hapus
  25. Sangat disayangkan kota berkembang tidak dibarengi dengan adanya pembangunan saluran air dan beberapa titik tempat penyerapan air. Seharusnya lebih mudah mengatur hal tersebut dar pada kota-kota yang sudah maju seperti jakarta. solusi saat ini sebaiknya warga harus berperan didalamnya seperti tidak sembarang membuang sampah dan ikut menjaga kebersihan lingkungan di rumahnya, hingga pemda bisa bertindak membangun saluran dan penyerapan yang memadai. hal ini bisa juga melalui petisi warga sekitar untuk pemda agar saluran air dan lahan hijau bisa dengan cepat direalisasikan. semangat buat pemda dan warganya!

    BalasHapus
  26. seharusnya didaerah tanggerang selatan harus diakan kerja bakti untuk membersihkan saluran air yg tersumbat

    BalasHapus
  27. Disamping masyarakatnya yang ditekankan untuk menjaga lingkungan agar tidak memperburuk masalah banjir, pemerintah sebaiknya harus tegas dan berprinsip bahwa pemecahan masalah banjir di kota-kota langganan banjir bisa terealisasi JIKA normalisasi sungai sungai/ aliran air dikota tersebut terlaksana dengan baik, dengan hal ini dampak banjir di kota kota tersebut pasti akan berkurang

    BalasHapus
  28. Mengatasi banjir itu sebenrnyamah gampang gampang susah, yang penting masyarakat yang tinggal di tempat gampang terkena banjir itu engga ngebuang sampah sembarangan di kali ataupun di got, nah apalagi untuk perkotaan, dan khususnya dki jakarta, sekarang kan udah ada ppsu, ya semogalah dengan adanya kinerja merek dapat membantu mengatasi banjir juga dengan bersihin gorong2 yg mampet, dll .. intinya mengatasi banjir semua dimulai dari WARGA/MASYARAKAT itu sendiri ..
    *maafkalosoktau,terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terima kasih nih sarannya. seharusnya sudah ada ppsu juga harus lebih optimal yaa.

      Hapus
  29. kayaknya masyarakatnya juga kudu ikut gerak deh.. biar cpt kelar juga.. tau sendiri kalo nungguin pemerintah #indonesiahebat

    BalasHapus
    Balasan
    1. perintah sering tutup buku tentang masalah banjir ini yaa.

      Hapus
  30. Semakin banyak pembangunan infrastruktur yg bikin resapan air makin berkurang, ditambah lagi perilaku manusianya yg sering buang sampah sembarangan. Jadi ya jangan cuma nyalahin pemerintah tapi kesadaran diri sendiri juga ditingkatkan👌

    BalasHapus
  31. Good, mampir juga yaa ke blogku

    BalasHapus
  32. kesadarannya masyarakatnya juga sih, ga melulu yang disalahkan pemerintah.. kalo mau bangun kan ga harus nunggu pemerintah toh. bisa diwakilkan Ketua RT atau Kelurahan setempat. maybe si.

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus saling kolaborasai pemerintah dan warganya ya untuk menangani banjir.

      Hapus
  33. Jangan sedikit2 pemerintah yang disalahin, kalo warganya kurang peduli sama lingkungan sendiri ya sama aja

    BalasHapus
  34. Menurut saya
    Yang utama itu adalah menjaga lingkungan sungai atau selokan,Jangan membuang sampah ke selokan.Sungai atau selokan jangan di jadikan tempat pembuangan sampah ,lalu
    Hindari membuat rumah di pinggiran sungai sebaiknya pinggiran sungai jangan di jadikan rumah penduduk karena menyebabkan banjir. Harus rajin membersihkan saluran air juga
    Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada.Pembersihan ini harus dilakukan secara terus menerus.

    Dan intinya buat nanganin banjir itu dari diri kita sendiri, dan seharusnya kita sadar dari kesalahany kecil kita yang bikin banjir itu ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. manusia memang harus sadar bahwa banjir ulahnya juga ya heum. yuk, gotong royong bersihkan selokan.

      Hapus
  35. Wah keren nih artikelnya����

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, semoga jadi refrensi untuk daerahnya ya.

      Hapus
  36. Bagus, informasi yang mencerdaskan sebagai altiernatif solusi mengatasi banjir. Kalau saya boleh berpendapat, sebaiknya masalah banjir tidak hanya di tinjau dari sudut pandang kondisi lingkungan saja, akan tetapi juga dari kondisi masyarakatnya. Bagaimanapun jika sistem dan teknologi yg diterapkan sudah baik, tetapi kesadaran masyarakat akan menjaga sistem tersebut masih minim dan juga masih membuang sampah sembarangan, sangat mungkin jika banjir itu akan terjadi lagi. Kedua aspek sebaiknya bisa saling sejalan, sehingga hasilnya pun optimal. Sebenarnya lubang pembuangan air dari jalan ke saluran air juga masih minim, mungkin itu juga salah satu penyebab air di jalan raya menggenang dan sulit masuk ke saluran air.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap! warganya harus dasar akan lingkungan dan pemerintahnya harus lebih inovatif lagi nih menaggulangi banjir.

      Hapus
  37. Faktor terbesarny adalah masyarakat sendiri, yang kurang akan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dan mungkin harus diberikan penyuluhan kebersihan dan ketertiban lingkungan

    BalasHapus
  38. Pada intinya, baik masyarakat maupun pemerintah harus saling bekerjasama untuk memelihara lingkungan bebas banjir. Dan khususnya adalah masyarakat itu sendiri yang harus berperan aktif.

    BalasHapus
  39. Semoga masalah banjir cepat terselesaikan, terlebih masyarakatnya juga harus ikut membenahi dan menjaga lingkungan!

    BalasHapus
  40. Makasih sist infonya, bermanfaat bgt nih untuk mulai kesadaran menjaga lingkungan 👌

    BalasHapus
  41. pemerintah dan warga memang harus turut aktif menangani banjir

    BalasHapus
  42. Di beberapa wilayah langganan banjir di Depok, biopori sudah terbukti bisa menjadi solusi

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.